Kamis, 19 Mei 2011

Taman Kampus Unj Sebagai Ruang Gerak Mahasiwa


Taman Kampus UNJ Sebagai Ruang Gerak Mahasiwa




“Mau dimana ney kita ngomongin tugas kelompoknya?”tanya salah satu teman dari ketiga kawanan yang sedang berkumpul di depan jurusan teknik elektro itu. Kebingungan mereka untuk bisa menemukan tempat yang cocok untuk membahas tugas kampus semakin bertambah parah dengan teriknya matahari yang menyengat kampus hijau itu.”mau di taman itu udah ada orang orang, di taman depan perpus udah di jadiin parkiran, masa mau di mesjid?”
Menjadi sebuah problematika sendiri bagi mahasiswa Universitas Negri Jakarta untuk bisa memiliki ruang gerak bebas yang dapat digunakan untuk berdiskusi, atau sekedar refreshing menunggu jam kuliah berikutnya. Bagaimana tidak, dari sekian luas tanah kampus A Universitas Negri Jakarta, kurang dari sepertiganya disediakan sebagai ruang gerak manusia non gedung.  Dengan kondisi seperti itu sangat jauh harapan UNJ(Universitas Negri Jakarta) untuk dijadikan kampus hijau. Dari segi kriteria kriteria kampus hijau, UNJ telah hilang harapanya, melihat kondisi di lapangan pun seakan orang orang tidak peduli lagi lingkungan kampusnya sendiri. Sampah bertebaran dimana mana, hampir banjir setiap hujan besar, saluran air yang tidak fungsional, lahan parkir yang tidak memadai, bahkan jalananan pun sempit karna di jadikan lahan parkir yang tak cukup. Mungkin hal ini semakin di perkuat dengan tata letak UNJ yang berada didalam kota Jakarta.
Pembangunan kampus UNJ memang terlihat ada pergerakannya namun hal itu seakan merangkak.  Ingin mendapatkan tujuan yang diinginkan namun mengorbankan hal baik yang sudah ada. Hal itu dapat kita lihat tamna kampus didepan fakultas ilmu pendidikan yang akan di jadikan gedung bertingkat. Entah lah dimana lagi mereka akan menyediakan ruang gerak mahasiswa sebagai ruang terbuka hijau. Dilihat dari taman taman kampus yang sudah ada pun terlihat tidak memadai. Bisa kita buktikan dengan adanya Taman FBS yang sebagian lahannya di jadikan tempat parkiran mobil Dekan Fakultas FBS, taman samping gedung mesin yang tidak terurus dengan mengakibatkan mahasiswa merasa tidak nyaman berkumpul disana.
Pembangunan kampus UNJ  untuk menjadi kampus unggulan seyogyanya bisa di mulai tidak hanya dari segi akademika semata, namun apa yang dapat mempengaruhi itu juga. Hal ini dimaksudkan sarana kampus pun pembangunannya harus bisa sejalan dengan prioriotas pembangunan prasarana.
Kekalahan UNJ dalam pencapaian kampus unggulan dengan tiitle go green sulit di harapkan mengingat  dalam  website http://greenmetric.ui.ac.id dapat kita lihat bahwa kampus tercinta, UNJ , tidak masuk dalam jajaran 100 pertama pun.
“entahlah mungkin akan banyak sekali yah mas, PRnya UNJ agar sejajar dengan universitas universitas lainnya, sekarang mah di urus dulu lah lahan parkir, saya mau mengeluarkan motor saja pasti nyenggol motor lain” saut mahasiwa UNJ yang sedang bersiap diri untuk pulang dari kampus.
Permasalahan demikian sebetulnya haruslah dapat diselesaikan dengan mengikuti SK Gub. KDKI Jakarta No. 651/1979 tentang Kewajiban Para Pelajar dan mahasiswa untuk Membiarkan Tanaman dan Menghijaukan Lingkungan Sekolah pada Sekolah-sekolah di Wilayah DKI Jakarta. Hal ini dimaksudkan untuk mahasiswa selalu mencintai lingkungannya dengan tidak hanya dalam pergerakan komunitas mahasiwa pecinta alam saja. 

Oleh:
Adhytia permana
5115092515
Mahasiswa Elektro UNJ 2009